INDRAPURA.ID – Anggota DPRD Jatim dari Daerah Pemilihan (Dapil) Madura berinisiatif melihat langsung tempat karantina di kantor Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS) sisi Bangkalan, Madura, Senin (21/6/2021).
Anggota tersebut yakni Mahfud, Moch Aziz dan Mathur Husyairi ini memantau perbaikan tempat karantina bagi pasien Covid-19 ini. Seperti ketersedian air, tempat ibadah hingga tempat tidur bagi pasien.
“Para petugas memang mengakui bahwa tempat BPWS hanya tempat emergency, jadi fasilitas banyak yang kurang. Namun, mereka berkomitmen akan memperbaiki dan terus berusaha mengingatkan kebutuhan,” terang Mahfud, salah satu anggota DPRD Jatim Dapil Madura saat dikonfirmasi Bhirawa.
Munculnya video akan banyaknya pasien OTG yang tidur dilantai, kata Mahfud, setelah diklarifikasi ternyata memang ada sebagian masyarakat yang tidak mau tidur di tempat yang sudah disediakan. “Mereka lebih memilih tidur dilantai,” imbuhnya.
Pihaknya pun mengimbau kepada petugas untuk tetap humanis dan bersabar menghadapi pasien. “Bentuk tim edukasi pasien. Karena itu sangat penting agar pasien tidak bingung dan ketakutan. Mereka butuh pendampingan dan penyadaran terkait Covid-19,” tambahnya yang juga Anggota Komisi C DPRD Jatim ini.
Mahfud juga meminta agar petugas terus melakukan tracing kepada keluarga pasien reaktif. “Ini sebagai langkah agar tidak menyebar kemana-mana,” jelasnya.
Bahkan, ia menerangkan bagi keluarga yang ingin menjenguk pasien yang di karantina diperbolehkan. “Atau mau mengirim makanan dan baju juga boleh dengan cara jarak tetap dijaga dan dengan pengawasan dari petugas,” pungkasnya.
Disamping itu, Mahfud juga mendesak Pemprov Jatim melakukan langkah antisipasi. Karena banyak warga terpaksa meninggal di rumahnya karena cari kamar di beberapa rumah sakit, baik di Madura maupun Surabaya sudah over kapasitas.
“Mungkin bisa membuat rumah sakit tambahan atau RS lapangan. Bisa dibuat di bekas kantor BPWS sisi madura maupun sisi surabaya juga bisa. Kalau untuk menampung orang yang di karantina bisa di gedung-gedung sekolah, balai diklat atau GOR,” tandasnya.