INDRAPURA.ID – Kekosongan direksi dan Komisaris PT Petrogas Jatim Utama (JGU) dalam waktu dekat ini akan segera terisi. Pemprov Jawa Timur kabarnya sebagai pemilik saham utama di PT PJU sudah memberikan sinyal akan melakukan tahapan-tahapan penyusunan komisaris dan direksi melalui panitia seleksi (Pansel).
Pranaya Yudha Mahardhika, anggota Komisi C DPRD Jawa Timur menyambut baik rencana Pemprov untuk melakukan re strukturisasi manajemen di PT PJU. Karena sudah beberapa tahun ini posisi Direktur hanya diisi Plt (Pelaksana Tugas) dan berdampak pada merosotnya deviden atau Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang diberikan kepada Pemprov Jatim.
Sehingga sangat tepat jika Pemprov segera membentuk Pansel agar seluruh prosesnya transparan dan profesional.
“Kita pada dasarnya tidak akan ikut campur terlalu jauh, tapi kami berharap Pemprov Jatim menetapkan Pansel dari akademisi yang menguasai intensifikasi bisnis bidang migas dan energi,” jelas politisi muda yang akrab disapa Yudha ini, Ahad (12/9/2021).
Menurutnya, Pansel ini adalah tonggak awal berkembangnya PT PJU ke depan. Kalau Panselnya saja kurang menguasai bisnis yang akan dikelola PT PJU, maka dikuatirkan menghasilkan manajemen yang kurang qualified. Sehingga dapat memilih orang yang tepat untuk menjalankan usaha BUMD PT PJU. “Maka Panselnya harus objektif dalam melaksanakan rekrutmen manajemen PT PJU,” imbuhnya.
Masukan dari Komisi C ini merupakan upaya menjalankan tugas fungsi DPRD Jatim. Yakni, kontroling BUMD yang di didirikan dengan modal dari APBD Jatim. Sehingga manajemen sebuah BUMD outputnya adalah kinerja optimal dan berdampak pada meningkatnya setoran PAD. “Garis besar sudut pandang kami adalah kesanggupan untuk menaikkan setoran PAD secara signifikan,” jelasnya.
Untuk itu, politisi Partai Golkar ini berharap, calon direktur yang lolos seleksi nanti harus memiliki skill manajemen internal yang baik. Serta performa yang meyakinkan Dunia usaha di bidang gas dan energi yang selalu menjadi incaran tak hanya skala nasional tapi juga internasional. “Jadi direksi nanti harus punya skill komunikasi eksternal yang baik, karena pasti akan berurusan dengan banyak pihak bahkan asing,” sebut Yudha.
Dengan performa dan komunikasi yang baik, Yudha meyakini PT PJU yang Bakal menjadi perusahaan BUMD yang bisa bersaing dengan perusahaan Swasta lainnya. Karena diharapkan selain PAD naik signifikan, juga PJU ke depan mampu mengoptimalkan potensi yang sudah ada.
“Intinya hari ini intensifikasi, bukan ekstensifikasi. Jadi fokus dengan potensi yang sudah ada. Bukan kemudian, belum berhasil mengoptimalkan potensi yang sudah ada malah sudah berpikir mendirikan unit usaha-usaha baru apalagi di luar core business nya,” cetus Yudha.
Diberitakan, sepanjang tahun 2020 kinerja dan pendapatan PT Petrogas Jatim Utama terjun bebas. Salah satu penyebabnya adalah kualitas manajamen atau jajaran komisaris dan Direksi di perusahaan yang punya core bisnis pengelolaan hasil gas di Jawa Timur itu kurang profesional.
Dalam laporan PT PJU terungkap bahwa setoran laba bersih di tahun 2019 mencapai Rp112 miliar dan mampu menyetor PAD (Pendapatan Asli Daerah) Rp16,5 miliar. Namun pada tahun 2020, laba bersih terjun bebas menjadi Rp23,5 Miliar dan hanya mampu setor PAD Rp7 miliar saja. PAD tahun 2020 itupun baru disetor akhir Juli 2021.