INDRAPURA.ID – Masa Reses III tahun 2021 anggota DPRD Jatim dapil Situbondo, Banyuwangi dan Bondowoso menjadi kesempatan melepas rindu dan curhat kepada wakil mereka DPRD Jatim.
Itulah pemandangan yang terlihat saat Anggota DPRD Provinsi Jatim Hj Zeiniye melakukan pertemuan dengan ratusan emak-emak yang tergabung dalam EMAS (Emak Emak Sholehah) di Aula BLK Situbondo, Rabu (3/11/2021).
Kehadiran perempuan akrab disapa Embug Zeini ini sepertinya sangat dinantikan oleh para emak-emak ini, ini bisa dibuktikan dari antusias para emak emak saat bertemu dengan Zeiniye. Hamida salah satu pengurus EMAS bahkan menyebutnya dengan julukan Srikandi dan Macan Sukorejo,
“Embug Zeni ini selalu berada di barisan terdepan masyarakat Situbondo. Ini bisa dilihat dari perjuangan baik dari reses maupun program lain untuk masyarakat. Embug Zeini paneka Srikandi ban Macanna Sukorejo, Mesemma mesem belibis. (Embug Zeni ini adalah Srikandi dan Macannya Sukorejo – PP Salfiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo, senyumnya saja sangat manis bikin rindu). Banyak yang sudah dilakukan dalam memperjuangkan nasib rakyat, slah satunya UMKM Situbondo juga berprestasi karena mbug Zeniy,” ungkap Hamida disambut tepuk tangan hangat.
Mendapat sanjungan itu, Zeniye hanya tersenyum sembari menegaskan bahwa menjadi wakil rakyat itu berat, banyak hal yng harus dihadapi. terutama disaat pandemi ini dimana banyak dana yang dipotong untuk anggaran Covid.
“Banyak rakyat yang tidak yakin dengan kami para wakil rakyat ini. Karena program program yang diajukan harus ditunda atau bahkan gagal. Sehingga tidak jarang jadi takut temui rakyat. Harusnya ya tetap berani ketemu untuk ngomong jujur apa adanya. Maka mumpung ketemu saya akan sampaikan apa yang sudah kita lakukan di Indrapura (Gedung DPRD Jatim ),” katanya saat berbicara kepada paraa emak-emak yang hadir dengan seragam hijab biru aqua.
Zeiniye mengungkapkan sebagai anggota Komisi E yang membidangi kesejahteraan rakyat dan pendidikan, dirinya ingin mengabarkan bahwa harapan terutama guru Madin dan masyarakat agar beban untuk biaya sekolah ringan terwujud, melalui Komisinya sudah menggolkan anggaraan untuk guru Madin dan BPOPP di 2022 selama setahun.
“Guru-guru madrasah diniyah tidak usah khawatir karena gaji untuk setahun ke depan sudah dianggarkan, Untuk APBD Kabupaten Situbondo dianggarkan Rp5 milar untuk gaji guru diniyah selama 6 bulan. Supaya lengkap setahun komisi E DPRD Jatim , alhamdulillah sudah golkan untuk Bosda Madin 167 miliar. Untuk BPOPP yang membantu biaya sekolah gratis SPP, APBD Jatim sekarang sudah disiapkan 6 bulan karena kan sekarang daring.” jelasnya.
Ketua DPC PPP Situbondo ini juga menjelaskan bahwa saat para lulusan pondok sudah akan disetarakan dengan sekolah umum sehingga bisa diterima disekolah umum lanjutan, “Ini perjuangan kita agar lulusan ponpes diterima di sekolah umum lanjutan, alhamdullah sudah terakomodir. kalau kemarin kemarin kan belum bisa, sekarang bisa,” jelasnya.
Tidak hanya untuk kewenangan di tingkat Provinsi, Zeiniye juga menjelaskan bahwa dirinya juga bersinergi dengan pihak kabupaten. “Program pupuk bersubdsidi untuk petani dengan lahan di bawah 1/2 hektar insya Allah sudah disiapkan. Guru ngaji juga honornya sudah bisa naik, guru PAUD sudah naik honornya. Saya ingin ingatkan bahwa saat ini sebagian besar warga Stubondo adalah wanita yang jarang diperhatikan. Maka saya berharap regulasi untuk perempuan benar-benar diperhatikan, termasuk kewajiban perusahaan untuk memenuhi kewajiban menyediakan BPJS ketenagakerjaan. Maka sebagai politisi wanita saya ingin agar perempuan-perempuan ini dilibatkan terutama untuk kegiatan ekonomi agar kesejahteraannya meningkat.”