INDRAPURA.ID – Keseriusan pemerintah untuk mengatasi persoalan pupuk petani agaknya masih belum maksimal. Petani sampai saat ini masih kesulitan untuk mendapatkan pupuk. Jangankan pupuk bersubsidi, pupuk non subsidi pun juga sulit didapatkan petani.
Hal ini tampak ketika Anggota DPRD Jawa Timur, Fauzan Fu’adi yang melaksanakan Reses atau serap aspirasi masyarakat tahap I Tahun 2022 di Daerah Pemilihan (Dapil) Jatim 12 (Kabupaten Bojonegoro dan Tuban). Dimana dalam resesnya, banyak keluhan yang disampaikan terkait kesulitan pupuk tersebut.
Seperti yang dikatakan Samiran warga desa Sembung, Kecamatan Parengan, Tuban dimana dirinya mengaku kesulitan dalam mendapatkan pupuk khususnya pupuk bersubsidi.
“Ini gimana pak, kita tidak butuh apa apa. Kita butuh pupuk. Kita kalau ndak ada pupuk bagiamana nasib kita. Mau beli pupuk aja ribet. Padahal kita beli bukan minta. Tidak usah pupuksubsidilah. Kalau memang ada pupuk bukan subsidi kita mau kok beli. Karena kita butuh,” ujarnya didepan Fauzan, Senin (31/1/2022)
Menurut Fauzan dalam keterangan setelah pertemuan dengan masyarakat diresesnya mengatakan, tidak hanya diwilyah Kecamatan Parengan, beberapa wilayah lainnya di Tuban, para petani mengaku masih mengalami kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi. Bahkan, ada proses berliku yang harus dilewati para petani untuk mendapatkan subsidi pupuk tersebut.
“Memang (pupuk subsidi) domain kewenangannya (pemerintah) pusat. Tapi setidaknya Pemprov Jatim dapat mengusahakan alokasi yang lebih banyak untuk Jawa Timur. Karena, Jawa Timur sumber lumbung pangan ekonomi nasional,” ujar Fauzan.
Fauzan menilai, hal ini tentu sangatlah ironis. Sebab, suplai pupuk khususnya bersubsidi terhadap Provinsi Jatim rupanya masih jauh dari kata harapan. Makanya, dia mendorong Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, agar dapat mengusulkan alokasi pupuk bersubsidi yang lebih kepada pemerintah pusat.
“Masyarakat ini meski tak diberi pupuk bersubsidi, beli sekalipun tidak masalah, tapi kan ada dulu stoknya,” tegas pria yang juga Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) DPRD Jatim ini.
Pria yang juga Bendahara DPW PKB Jatim ini, menyatakan akan membicarakan hal ini lebih lanjut di Fraksi dan Partai. Di fraksi PKB akan meminta kepada anggota Fraksi yang duduk di Komisi B untuk mendorong dinas terkait gin bersama-sama mencari solusibagar kebutuhan pupuk di Jatim bisa bertambah.
Di Partai pihaknya akan menyampaikan hal ini agar menjadi atensi partai untuk bisa diperjuangkan lebih lagi di Frakai PKB DPRRI agar kementrian pertanian bisa menambah quota pupul untuk Jatim mengigat Jatim salah satu lumbung pangan Nasional.
“Ya kita akan berjuang bersama sama baik di Provinsi dan pusat agar persoalan kebutuhan pupuk yang berlarut larut ini bisa segera diselesaikan. Sehingga kedwpan tidak ada lagi keluhan kekurangn pupuk yang dibutuhkan petani,” pungkasnya.