INDRAPURA.ID – Setiap desa dianugerahi potensi yang beraneka ragam yang dapat dijadikan sebagai modal dalam melaksanakan pembangunan demi kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya. Potensi tersebut baik berupa sumber daya manusianya maupun sumber daya alamnya.
Hal ini sejalan dengan penjelasan UU Nomor 6 tahun 2014 Tentang Desa. Dimana, pemerintah desa dan masyarakat desa bersama-sama melaksanakan pendekatan untuk membangun desa. Membangun dengan semangat gotong royong serta memanfaatkan kearifan lokal dan sumber daya alam desa yang ada demi tercapainya peningkatan kesejahteraan masyarakat desa dan kualitas hidup manusia.
Disamping itu, penanggulangan kemiskinan melalui penyediaan pemenuhan kebutuhan dasar, pembangunan sarana dan prasarana, pengembangan potensi ekonomi lokal, serta pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan secara berkelanjutan.
Hal itu terlihat saat Reses I 2022 Ketua DPRD Jatim, Kusnadi S.H., M.Hum di Jeruk Legi, Balongbendo, Krian, Kabupaten Sidoarjo, Jumat (4/2/2022) malam.
“Desa itu perlu menggali potensinya sendiri. Untuk apa, dengan masing-masing potensi yang dimiliki desa itu mereka bisa membuka pariwisata desa,” katanya saat ditemui di lokasi usai Resesnya.
Menurut Kusnadi yang juga Ketua PDI-P Jatim ini, dengan adanya pariwisata desa pasti akan ada pertumbuhan ekonomi di desa tersebut. Secara otomatis akan mengangkat derajat di desa itu sendiri.
“Nah di Jeruk Legi ini ada Punden (tempat terdapatnya makam orang yang dianggap sebagai cikal bakal masyarakat desa, red) Mbah Pendek,” terangnya.
Menurut Kusnadi, ini menjadi trigger untuk menarik masyarakat yang ada diluar Jeruk Legi untuk datang. “Ini adalah makam leluhur kita, ditata sedemikian rupa sehingga juga bisa menjadi tempat wisata dan bisa memberdayakan masyarakat lewat wisata religi,” ulasnya.
Kusnadi membeberkan, beberapa potensi dapat dikembangkan di pedesaan antara lain yakni pariwisata. Pasalnya, Jawa Timur sendiri terkenal memiliki kekayaan alam dan budaya yang luar biasa dan dapat dijadikan sebagai potensi wisata.
“Punden dijadikan trigger untuk menarik warga diluar wilayah untuk datang ke Jeruk Legi. Datang kesana untuk apa, ya untuk berziarah, membaca ayat suci Alquran. Disamping juga berziarah, disana juga bisa ada hal-hal yang bisa kita manfaatkan untuk kesejahteraan desa,” pungkasnya.