Reses Nur Fitriana, Ingatkan Warga Sumenep Tetap Patuhi Prokes

INDRAPURA.ID – Varian baru Covid-19 Omicron ternyata sudah merambah ujung Pulau Madura, tepatnya di Kabupaten Sumenep. Karena itu Nyai Hj Nur Fitriana SE, MM anggota Komisi E DPRD Jatim mewanti-wanti masyarakat Sumenep supaya mentaati protokol kesehatan khususnya dengan selalu mengenakan masker dan ikut vaksinasi.

Pernyataan itu disampaikan anggota DPRD Jatim dari Dapil XIV Madura saat menggelar reses I Tahun 2020 di Desa Aengbaja Kenek, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep, Kamis (3/2/2022).

“Saya barusan mendapat informasi dari RSUD Sumenep tengah merawat empat orang warga yang terkonfirmasi positif varian baru Omicron. Karena itu jangan lengah dan abai tetap patuhi protokol kesehatan,” pinta Hj Nur Fitriana.

Lebih jauh istri KH Busro Karim (mantan Bupati Sumenep) ini menjelaskan, bahwa hampir 2 tahun terakhir masyarakat merasakan langsung dampak dari pandemi Covid-19 yang telah memporak-porandakan sendi-sendi kehidupan masyarakat baik dari sektor kesehatan, pendidikan maupun perekonomian.

“Ini menjadi tangggungjawab bersama, jika pandemi Covid-19 bisa dikendalikan dengan baik, insyaAllah pembangunan dan perekonomian masyarakat akan cepat pulih,” ungkap perempuan asli Lombok Nusa Tenggara Barat ini.

Menurut Hj. Nur Fitriana penanganan Covid-19 di Kabupaten Sumenep sudah cukup bagus. Terbukti, 70 persen lebih warga sudah vaksin dosis pertama maupun dosis kedua. “Sekarang juga pemerintah daerah tengah memulai vaksin dosis ketiga atau booster. Ini adalah bagian ikhtiar pemerintah menangani varian omicron supaya tidak menyebar,” katanya.

Ia juga meminta masyarakat bersabar lantaran sebagian besar anggaran pemerintah mulai pusat, provinsi, kabupaten/kota hingga pemerintahan desa difokuskan untuk penanganan pandemi Covid-19. Dampaknya, laju pembangunan menjadi tersendat karena minimnya support anggaran dari pemerintah.

“Semua daerah mengalami hal yang sama, mudah-mudahan pandemi ini segera cepat berlalu sehingga pembangunan-pembangunan yang dibutuhkan masyarakat bisa berjalan dengan baik,” ungkap perempuan murah senyum ini.

Dalam pertemuan tersebut, Agus Sobi salah seorang warga Aengbaja mengusulkan agar jalan akses menuju maupun keluar dari pelabuhan Gili Raja diperlebar dan di aspal hotmix. Mengingat, arus kendaraan mengangukut orang dan barang sangat padat sehingga kondisi jalan cepat rusak dan memprihatinkan.

Menanggapi aspirasi tersebut, Hj Nur Fitriana berjanji akan memperjuangkan melalui DPRD Jatim. Namun sebelum itu pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan status jalan tersebut menjadi kewenangan desa atau kabupaten agar nantinya tidak terjadi doubel anggaran.

“Akses jalan menuju dermaga Gili Raja memang kondisinya memperihatinkan, selain kurang lebar banyak aspal yang mengelupas dan berlubang sehingga membahayakan para pengguna jalan dan menghambat distribusi perekonomian masyarakat. Ini akan menjadi prioritas saya untuk diperjuangkan di DPRD Jatim,” tegasnya.

Ia mengakui alokasi anggaran dari Pemkab Sumenep untuk perbaikan dan perawatan jalan sebenarnya sudah cukup besar. Namun karena ada refocusing untuk penanganan covid-19 sehingga program pemeliharaan dan pembangunan infrastruktur jalan ikut tersendat sehingga memperparah kondisi jalan yang rusak.

“Yang perlu diingat, besaran anggaran untuk perawatan maupun perbaikan jalan di Kabupaten Sumenep itu berbeda dengan daerah lain karena sebagian besar wilayah Kab Sumenep itu berupa kepulauan sehingga angggaran yang dibutuhkan juga lebih besar. Dalam reses kali ini sebagian besar aspirasi yang masuk memang menyangkut keluhan infrastruktur jalan,” pungkas satu-satunya perempuan anggota DPRD Jatim dari Dapil Madura.


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *