INDRAPURA.ID – Sebanyak 5 kampung di Desa Kalisari, Kecamatan Banyuglugur, Kabupaten Situbondo mengalami krisis air.
Menurut anggota DPRD Jawa Timur Akik Zaman, banyak keluhan dari masyarakat di wilayah tersebut tentang kesulitan air bersih.
“Kalau tak ada hujan, kondisinya memprihatinkan dimana masyarakat sangat kesulitan sekali untuk mendapatkan air bersih,” ujarnya saat serap aspirasi di Situbondo, Selasa (31/5/2022).
Politisi PKB ini mengatakan dengan kondisi tersebut, pihaknya berharap pemerintah baik provinsi maupun kabupaten segera mengupayakan pemenuhan air bersih di beberapa kampong di wilayah Desa Kalisari tersebut.
“Jangan sampai masyarakat kekurangan air bersih. Kondisinya sangat tandus di wilayah tersebut. Masyarakat berharap sangat agar pemerintah membantu pemenuhan air bersih,” jelasnya.
Diakui oleh Akik Zaman, pemerintah setempat sudah menggelontorkan air bersih, namun pembagiannya tidak merata.
“Pemerintah membagi air bersih tidak merata di setiap daerah di Situbondo. Saya berharap kedepan ada pemerataan pemenuhan air bersih di Situbondo,” jelasnya.
Namun, meski pemenuhan air bersih di wilayah tersebut memprihatinkan, kata Akik Zaman, perekonomian masyarakat di wilayah tersebut tertolong adanya panen tembakau dan jagung yang merupakan salah satu komoditi andalan di Situbondo.
“Kebetulan sekali sekarang ini panen tembakau, sehingga perekonomian masyarakat masih bisa tertolong ,” jelasnya.
Sekadar diketahui, kemarau panjang yang melanda Kabupaten Situbondo, Jawa Timur membuat krisis air bersih di daerah pegunungan. Untuk mendapatkan air, warga harus berjalan kiloan meter.
Salah satu contoh yaitu Warga di Dusun Polai, Desa Jatisari, Kecamatan Arjasa. Warga terpaksa berjalan kaki sambil memikul air bersih yang dibelinya. Dalam satu jeriken berisi 30 liter seharga Rp500. Setiap hari, warga membutuhkan sedikitnya enam jeriken untuk memasak, mandi dan ternak.