INDRAPURA.ID – Tradisi dan budaya sedekah bumi merupakan kekayaan warisan leluhur yang harus dilestarikan. Pasalnya, dengan nguri-uri (menjaga dan merawat) kearifan lokal bisa menjadi daya tarik wisatawan lokal bahkan mancanegara.
Hal itu disampaikan Anggota DPRD Jatim dari Dapil Surabaya, Lilik Hendarwati saat menghadiri sedekah bumi yang dihelat oleh warga RW 1 Donowati, Kecamatan Sukomanunggal, Surabaya, Minggu (12/6/2022) siang.
Kegiatan bertajuk Doa Seribu Tumpeng ini pun membuat Politisi PKS kagum dan bangga akan keguyuban warga perkotaan. Sifat kegotongroyongan warga kian terlihat jelas.
“Masya Allah, saya melihat semangat warganya yang luar biasa. Dan support dari tokoh masyarakat yang punya semangat terus melestarikan tradisi budaya setempat yang perlu diapresiasi. Sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT,” ujarnya, Senin (13/6/2022).
Lilik mengungkapkan ada kekompakkan RT dan dan RW dengan kolaborasi apik menata acara tahunan ini. “Rangkaian acara yang menunjukkan semangat bergotong royong dan bekerja sama yang kompak di tengah kota yang sudah mulai kehilangan sikap peduli dan keramahannya,” terangnya.
Menurut dia, melestarikan budaya tanpa kehilangan nilai-nilai agamis warga Surabaya dengan melakukan doa bersama. “Selamatan dengan dibarengi keluarnya tumpeng yang dimakan bersama setelah serangkaian doa,” ujar Lilik.
Tidak hanya itu, disampaikan Lilik, pada puncak acara juga menghelat wayang kulit bertema “Setyaki Sapu Regel”. “Tokoh idola dalam dunia pewayangan yang punya sifat berani, cerdas, nekad dan pantang menyerah,” ceritanya.
Lilik pun berharap, warga Donowati terinspirasi dengan watak Setyaki yang cerdas, kreatif dan pantang menyerah. “Terus terang saya haru dan bangga melihat kekompakkan masyarakat Surabaya yang masih ringan tangan saling support, semangat gotong royongnya tinggi, kearifan budaya lokal yang dipelihara dengan baik,” katanya.
Lilik menerangkan bahwa tradisi seni dan budaya yang memang berkembang di Donowati bisa mendapat perhatian Dinas terkait utk bisa pula menjadi sarana menarik wisatawan dalam dan lnluaregeri yang ingin berkunjung ke surabaya.
“Ada banyak kegiatan seni dan budaya yang berkembang di daerah ini, mulai dari karawitan, tarian tradisional, dan reog ada pula,” bebernya.
“Bila dibina dan mendapat perhatian dinas terkait saya kira bisa menjadi obyek wisata baru yang menarik. Dan mendatangkan PAD tentunya,” tambahnya.
Kaum milenial Surabaya pun diharuskan Lilik bangga terhadap tradisi budaya leluhur yang indah ini. “Anak muda Surabaya harus bangga sebab warisan budaya ini tentunya bernilai tinggi,” pungkasnya.
“Semoga wujud rasa syukur masyarakat atas limpahan rezeki Allah SWT pada mereka selama ini disyukuri dengan wujud tradisi sedekah bumi memberikan kebaikkan yang banyak bagi masyarakat Donowati khususnya. Tidak saja bertambahnya rezeki yang melimpah dan berkah, tapi juga kekompakkan, gotong royong, tenggang rasa dan silaturahmi yang terua terpelihara di tengah masyarakat perkotaan yang makin menipis,” tandas Lilik.
Perlu diketahui, lebih kurang 2.000 warga memeriahkan acara ini. Masing-masing membawa tumpeng dengan lauk ala Jawa. Selain didominasi oleh orang tua, kegiatan ini juga diikuti oleh anak-anak dan kawula muda.
Di samping sedekah bumi, Kampung Donowati yang dikenal sebagai kampung seni dan budaya ini juga menghimpun serangkaian kegiatan lain. Ada campursari hingga pertunjukkan wayang kulit.