INDRAPURA.ID – Masyarakat desa diajak untuk aktif dalam lembaga sosial. Lembaga sosial akan banyak memberikan kamanfaatan pada masyarakat untuk persoalan sosial, pendidikan, kesehatan dan ekonomi.
“Banyak hal yang akan didapatkan oleh masyarakat bila mereka mau turun dan bergabung dengan lembaga sosial. Dengan bergabung di lembaga sosial masyarakat akan mendapatkan salah satunya perbaikan ekonomi mereka,” ujar anggota DPRD Jatim Daerah Pemilihan (Dapil) Bojonegoro Tuban, Go Tjong Ping saat menggelar reses ke III tahun 2022 di Dusun Tlogopule, Desa Prunggahan Kulon, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, Sabtu (15/10/22).
Menurut Go Tjong Ping, dengan mendorong masyarakat aktif di lembaga sosial, maka akan juga mendidik masyarakat untuk terus memupuk rasa peduli antar sesama dan gotong royong serta meningkatkan perekonomian masyarakat. Juga melindungi hak kesehatan dan hak pendidikan.
Seperti yayasan sosial satu tekad perjuangan yang dibentuknya, kata Go Tjong Ping, dirinya mengajak agar masyarakat bisa bergabung. Sebaba banyak kemanfaatan yang akan di daparkan oleh masyarakat.
“Masyarakat selain mendapatkan kemafaatan sosial karena kebersamaan yang dibangun. Hal mereka akan diperhatkam seperti hak akan kesehatan, pendidikan anak anak mereka dan hak perlindungan hukum bila terkena kasus hukum,” ujarnya.
“Dan yang tidak kalah penting, mereka juga akan mendapatkan perbaikan ekonomi. Larena mereka juga akan mendaoatkan pelatihan ekonomi kreatif sehingga bisa meningkatkan dan menambah perekonomian keluarganya,” lanjutnya.
Untuk itu pihaknya mengajak masyarakat desa yang bergabung untuk mebentuk kelompok sendiri sehingga nanti bisa dilakukan pendampingan.
“Satu desa saya harapkan minimal ada 10 kelompok. Satu kelompok10 sampai 20 orang,” jelasnya.
Dalam reses yang berlangsung ini, anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim ini juga mendapat keluhan petani yang selama ini menjadi persoalan mereka yakni kelangkaan pupuk.
“Kita ini selalu kesulitan dalam mendaoatkan pupuk. Katanya pupul tersedia. Tapi kenyataannya masih sering kita kesulitan memdapatkannya. Jangankan yang subsidi yang non subsidi pun kita juga kesulitan mendapatkannya,” ujar salah satu warga kepada Go Tjong Ping yang dalam resesnya di dampingi kepala desa dan pengurus DPC PDI Perjuangan Tuban.
Menanggapi hal ini, Tjong Ping mengatakan. Ini persoalan yang kerap mincul ddan ditanyakan petani saat dirinya melakukan reses.
“Ini terkesan ada pembiaran dari pemerintah. Masa kita sudah merdeka 77 tahun petani kita masih kesulitan untuk mendapatkan pupuk,” ujarnya.
Kata Tjong Ping tidak kurang kurang dirinya sebagai anggota Komisi B DPRD Jatim yang juga berakitan dengan peetanian menyuarakan persoalan pupul ini.
Bahkan saat di Kementrian Pertanian, lanjut pria asli Tuban ini, dirinya meminta agar ada kebijakan yang cepat untuk memutus rantai mafia di pupuk ini, yang mensengsarakan masyarakat petani.
“Dikementrian saya bahkan sempat ngomong keras. Kalau perlu harga pupuk subsidi dinaikkan sampai 250-300 ribu persak. Petani saya katakan akan membeli. Tapi harus ada jaminan pupuk redy dan siap tidak hilang seperti sekarang,” ucapnya.
Dengan keluhan pupuk yang masih terjadi saat ini, dirinya meminta masyarakat untuk bersama sama menuliis surat masih adanya keangkaan pupuk, dengan di sertai foto copy KTP dan tandatangan.
“Saya ajak mereka ayo kita tulis surat kepemerintah pusat terkait kelangkaan pupuk ini. Kita kasih copy KTP seluruh warga desa dan tandatangan. Nanti saya kirim ke pemerintah pusat di taruh di kardus minuman mineral copy KTPnya. Biar kongkrit,” tegasnya.