INDRAPURA.ID – Batik menjadi warisan budaya bangsa Indonesia. Karena itu, menjadi Komisi B DPRD Jatim memberi perhatian lebih terhadap keberlangsungan batik, dan nasib kesejahteraan pengrajin batik.
Komisi membidangi ekonomi ini melakukan kunjungan ke kampung Pengrajin Batik Pitutur Luhur di Desa Cerme Lor, RT002, RW007, Kecamatan Cerme, Gresik, Senin (31/1/2023).
Wakil Ketua Komisi B, Amar Syarifudin bersama anggota Komisi B lainnya melakukan dialog dengan Ilhan, pengrajin batik Pitutur Luhur.
Amar menyebutkan, DPRD Jatim mendorong para pengrajin batik untuk kembali memperkuat basis ekonomi mereka, pasca pandemi Covid-19 dengan meningkatkan karya dan memperluas pasar.
“Apakah ada standar pembatik, dan perlu bantuan apa untuk mengembangkan usaha batik,” tegas Amar Syarifudin.
Amar yang juga politisi PAN meminta, perhatian apa yang diperlukan, agar keberlangsungan UMKM di Jawa Timur tetap eksis dan semakin berkembang.
Sementara itu, Subianto asal Fraksi Demokrat mendorong agar pengrajin menjalankan batik melalui informasi teknologi (IT).
Karena melalui media online, diharapkan mampu menembus batas pasar yang lebih jauh.
“Upaya itu, agar semangat pengrajin batik bisa tembus pasar dunia. Bagaimana batik bisa meningkat dan lebih dikenal dunia,” tegas Subianto.
Sayang pengrajin masih terhalau, beban memenuhi kebutuhan pasar. Pengrajin khawatir tidak mampu memenuhi kebutuhan pasar.
Anggota DPRD Jatim yang hadir, nampak tertarik dengan hasil karya para pengrajin Batik Pitutur. Goresan corak keindahan yang dihasilkan oleh para pengrajinbatik terkeean khas Gresik. Seperti corak batik kurung.
“Coraknya, goresan dari para pengrajin sangat khas, indah sekali,” terang Agatha anggota dewan dari Fraksi PDIP Jatim.