INDRAPURA.ID – Masih belum berakhirnya pandemi Covid-19, berpengaruh luar biasa pada perilaku, gaya hidup dan kesempatan kerja di Sidoarjo. Pukulan berat harus diakui menimpa Sidoarjo. Kota Delta ini merupakan pusat industri dengan jumlah pabrik yang banyak.
“Maka tidak heran angka pengangguran akibat PHK Sidoarjo menjadi yang tertinggi di Jatim. Ini karena pabrik pabrik tidak berani memproduksi barang besar besaran karena peluang eksport belum menggembirakan. Pengusaha tidak berani mengeluarkan modal besar untuk prosuksinya. Akibatnya PHK tidak terhindarkan,” ungkap Wakil Ketua DPRD Jatim Anik Maslachah saat menggelar reses di Desa Rejeni, Krembung Sidoarjo, Senin (10/5/2021).
Ini menjadi makin susah, karena anggaran APBD pun harus divokuskan untuk penanganan Covid 19. “Untuk itu maka kami Fokus agar di Sidoarjo segera lakukan pemulihan ekonomi. Dengan melakukan pembinaan UMKM dan peningkatan kembali pertanian,” kata politisi perempuan pertama yang menduduki posisi sekretaris DPW PKB Jatim ini.
Kenapa UMKM ? Sebab kata mantan Ketua Fraksi FPKB DPRD Jatim ini, peluang UMKM sangat bagus, dengan catatan bisa mengikuti pola pasar saat ini yang lebih banyak penjualan dengan cara online, “Nama kerennya market place, kalau kata orang Prambon belanja pake handphone. Dengan cara ini maka produk UMKM bisa bersaing, tidak lagi hanya mengandalkan jualan dengan digelar sambil nunggu orang datang. Sekarang dari rumah bisa jual beli,” tambahnya.
Wanita yang juga pernah menjabat sebagai Ketua Komisi C ini, mengaku siap memfasilitasi termasuk membantu pelatihan agar pelaku UMKM bisa jualan lewat market place ini. “Sidoarjo itu UMKM nya oke hasil dan kraetiftasnya juga oke jadi perlu fasilitasi oleh pemkab dan pemprov, dan saya siap untuk membantu agar mereka bisa ikut pelatihan dan bisa jualan lewat market place,” kata politisi yang juga pernah duduk sebagai anggota DPRD Kabupaten Sidoarjo ini.
Hal lain yang layak ditingkatkan adalah kebanggaan untuk kembali menjadi petani, “Pertanian itu ternyata sama sekali tidak terdampak Covid. Maka saya mengajak masyarakat terutama pemuda Sidoarjo untuk menjadi petani. Gak perlu gengsi, yang penting skarang pola nya yang diubah. Salah satunya dengan melakukan teknologi pertanian agar dengan bertani peluang menjadi orang sukses makin terbuka,” ungkapnya.
Anik menjelaskan beberapa catatan yang perlu dilakukan terobosan yaitu pola tanam yang tidak monoton. “Misal pola tanam jangan melulu padi, atau satu komoditas saja, tapi divariasi kan dengan tanaman lain. Sehingga bisa panen 3 kali setahun. Tidak lagi dua kali setahun. Serta melakukan pertanian tumbang sari, jadi menanam padi dengan variasi beternak ikan lele,” kata Anik.
Tentu agar petani makin mudah dan yakin dengan profesinya pemerintah harus mempermudah pengadaan pupuk bersubsidi serta menggalakkan kembali bibit unggul. “Kondisi tanah kita sudah tidak lagi seperti dulu. Maka pupuk dan bibit unggul adalah hal yang harus digalakkan dan diperjuangkan. Dan saya akan berusaha agar soal pupuk dan bibit unggul ini bisa menjadi perhatian pemerintah. Agar petani bisa mendapatkan perhatian lebih. Dan makin banyak yang tertarik menjadi petani,” pungkasnya.