INDRAPURA.ID – Bantuan sosial kepada masyarakat harus lebih ditingkatkan oleh Pemerintah Provinsi Jatim. Dampak inflasi kenaikan BBM cukup dirasakan oleh mayarakat pedesaan.
“Dari reses yang saya lakukan di beberapa tempat di Bojonegoro dan Tuban termasuk di daerah sini. Banyak keluhan masyarakat terkait kenaikan harga kebutuhan imbas inflasi kenaikan BBM yang dilakukan pemerintah beberapa waktu lalu,” ujar anggota DPRD Jatim Agung Supriyanto di sela melaksanakan reses III 2022 di Kecamatan Kerek Kabupaten Tuban, Senin (17/10/2022).
Memang dalam reses yang berlangsung tersebut, banyak keluhan masyarakat mengenai imbas kenaikan BBM terhadap bahan kebutuhan. Sedangkan hasil panen warga tidak ada kenaikan
“Ini gimana pak. Harga-harga alami kenaikan sedangkan pendapatan kita tidak ada kenaikan. Bantuan sosial yang diberikan oleh pemerintah masih banyak yang belum dapat padahal kita sangat membutuhkan saat ini,” ujar salah satu warga ketika menyampaikan aspirasinya.
Menyikapi persoalan ini, anggota DPRD dari PAN ini meminta agar Pemerintah Provinsi bersama pemerintah kabupaten segera mengambil langkah-langkah guna meningkatkatkan pemberian bantuan sosial kepada masyarakat pedesaan.
Bantuan sosial yang diberikan pemerintah kata Agung, belum menjawab secara keseluruan masyarakat khususnya pedesaan dampak kenaikan BBM tersebut.
“Ini perlu dilakukan segera agar inflasi yang terjadi bisa ditekan da tidak semakin meningkat lebih tinggi. Bantalan sosial dari Pemprop juga harus ditambah lagi termasuk pemerintah Kabupaten,” pintanya.
Selain bantalan sosial, pria asli Tuban ini juga meminta agar bantuan sosial melalui program padat karya juga lebih ditingkatkan lagi dimasyarakat.
Bantuan dana hibah untuk padat karya juga harus diperbanyak lagi guna mempardayakan masyarakat sekitar.
“Dengan proyek padat karya maka akan semakin menguatkan perekonomian masyarakat. Karena mereka salain ikut terlibat dalam pembangunan. Hasil pembangunan infastruktur juga akan berdampak pada kelancaran distribusi ekonomi masyarakat sekitar,” jelasnya.
Dalam kesempatan ini, politisi muda PAN yang cukup dikenal kalangan milenial di Tuban-Bojonegoro ini, juga meminta agar bantuan modal dengan bunga ringan juga lebih banyak lagi diturunkan kepada pelaku UMKM.
Masih banyak pelaku UMKM khusunya yang mikro, belum mendapatkan bantuan permodalan yang disediakan. Seperti dana bergulir (Dagulir).
“Mereka yang mikro kebutuhan modal ya tidak banyak. Tidak lebih dari 20 juta. Saya akan minta lebih ditingkatkan pengeluarnya utk mayarakat karena dana dagulir masih banyak mengendap di Bank Jatim maupun Bank UMKM,” pungkas pria yang juga anggota Komisi C DPRD Jatim.