INDRAPURA.ID – Keberadaan anjungan Jatim yang ada di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) harus benar-benar diperhatikan penuh Pemprov Jatim. Apalagi keberadaannya telah di percaya oleh pengelola TMII sebagai pilot project, tidak hanya sebagai tempat promosi pementasan budaya, tapi juga sebagai perwakilan untuk menarik investasi bagi daerah melalui produk produk UMKM dan potensi yang dimiliki.
Hal ini terungkap saat Komisi E DPRD Jatim melakukan kunjungan kerja di anjungan Jatim Taman mini Indonesia Indah (TMII). Dimana Kepala Badan Penghubung Daerah Provinsi Jatim Zaenal Fanani, yang memaparkan keberadaan anjungan Jatim di TMII yang bertambah tidak hanya sebagai tempat promosi pementasan budaya saja tapi lebih dari itu.
“Pada saat itu kalau nggak salah bulan Juni 2022 ada surat dari manajemen TMII menunjuk Jawa Timur tidak hanya sebagai tempat promosi budaya tapi pusat data semacam Daya Guna Tekhnologi Informatika (DGTI) untuk pengembangan dan promosi potensi daerah dan profak prodak UMKM,” ujarnya Selasa (10/1/2023).
Menurut Zaenal Anjungan Jatim di TMIII tidak hanya promosi budaya saja. Kota Kabupaten juga diminta untuk menyediakan slide dan promosi potensi daerah dan pameran prodak UMKM yang ada untuk ditampilkan disini tidak hanya promosi budaya saja.
“Kita sudah sampaikan hal ini ke Bu Gubernur dan Bu Gubernur mendukung. Beberapa perbaikan sarana dan prasarana sudah dilakukan. Dinas yang lain seperti Koperasi dan UMKM, Disperindag dan SDM serta yang lainnya juga sudah suport,” jelasnya.
“Kita akan maksimalkan ini sehingga buyer dan investor yang ada di Ibukota bila akan melihat potensi prodak UMKM dan potensi lainnya untuk berinvestasi bisa lewat anjungan kita di TMII,” lanjutnya.
Menurut Wakil Ketua Komisi E Himah Bafaqih ini merupakan kabar yang menggembirakan. Keberadaan anjungan tidak hanya sebagai tempat promosi budaya seperti awalnya. Namun juga bisa dikatakan sebagai perwakilan dagang Jatim.
“Ini harus didorong dan ditopang dengan semaksimal mungkin. Ini menunjukkan seni budaya juga bisa sebagai pergerakan ekonomi,” ujarnya.
Untuk itu, kata politisi perempuan PKB ini, Pemprov harus juga memastikan Kabupaten Kota harus juga aktif dalam promosi daerahnya. Serta pengelola anjungan juga bisa melihat peluang peluang transaksi bisa terjadi di anjungan.
“Sebab kita tahu pengunjung wisatawan yang datang tidak menutup kemungkinan merupakan investor sehingga bisa melihat potensi yang ada di Jatim,” jelasnya.
Sementara itu anggota Komisi E lainnya Kodrat Sunyoto mengatakan ini bisa menjadi potensi baru. Keberadaan Anjungan tidak hanya sekedar penyelenggaraan seni budayanya tetapi juga bagaimana ada peningkatan promosi potensi ekonomi melalui promosi potensi daerah dan potensi UMKM yang ada.
“Namun kita tidak boleh meninggalkan fungsi awal yakni promosi budaya. Perhatian terhadap pegiat seni yang ada disini meski bukan orang Jatim tapi pegiat seni Jatim tetap harus diperhatikan,” tegasnya.
“Juga harus ditopang anggaran yang memadai pula dari Pemprov untuk memaksimalkan keberadaan anjungan ini. Tanpa topangan anggaran yang memadai apa yang diinginkan ke anjungan ini tidak akan terealisasi,” lanjut politisi senior Partai Golkar ini.
Hal yang sama juga diutarakan anggota Komisi E lainnya yang juga politisi Partai Gerindra Jatim Hadi Dediyansah. Ia meminta agar Pemprov menambah anggaran saat Perubahan APBD Jatim 2023 mendatang.
“Anjungan ini sangat potensi untuk siar, tidak hanya sebagai promosi budaya tapi juga promosi potensi daerah dan UMKM untuk menarik investasi. Sehingga kepercayaan manajemen TMII anjungan Jatim sebagai pilot project harus didukung penuh,” ujarnya.
Kata Cak Dedi, kuantitas dan kualitas anjungan harus terus ditingkatkan. Peningkatan anggaran harus benar benar dilakukan. Tidak malah turun seperti saat ini dibandingkan tahun sebelumnya.
“Untuk itu saya minta Gubernur benar benar memperhatikan ini dan menjadikan keberadaan anjungan benar benar menjadi tempat promosi tidak hanya potensi budaya namun juga potensi daerah dan UMKM untuk investor,” ujarnya.
“Maka saya akan meminta agar anggaran bagi anjungan ini benar benar di perhatikan dan tidak ada pengurangan. Kita minta pula ada tambahan di Peubahan APBD 2022 nanti. Ini potensilho keberadaannya,” lanjutnya.