Indrapura.id-Anggota Komisi C DPRD Jatim asal Malang, Agus Dono Wibawanto pun memastikan bahwa PP Nomor 68/2019 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Singosari turun tahun ini.
“Peraturan Pemerintah-nya sudah turun, kami berharap Pemprov Jatim benar-benar membackup penuh kawasan ekonomi khusus di Malang Raya tersebut,” harap Agus Dono.
Ia mengakui keberadaan sarana penunjang seperti akses jalan tol yang sudah menyambung di Kota Malang cukup membantu namun hal itu dirasa belum cukup. Agus Dono berharap akses tol itu juga bisa menyambung Jalur Lintas Selatan (JLS) yang sekarang dikenal dengan sebutan Jalur Pantai Selatan (Pansela).
“Malang juga sudah punya lapangan terbang internasional. Hal itu akan bisa lebih bermanfaat manakala, nanti KEK Singasari benar-benar bisa menampung hasil proses produksi di Malang Raya maupun daerah-daerah lain di kawasan Pansela untuk di ekspor,” jelas Agus Dono.
Pertimbangan lainnya, produsen UMKM di Malang Raya jumlahnya sangat besar. “Jadi harus ada perhatian khusus, kalau ada perhatian khusus pasti tentunya akan ada pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” beber politisi asal Partai Demokrat.
Selain itu, pariwisata alam di Malang banyak yang masih “perawan”, sehingga masih membutuhkan adanya investor untuk mengemas potensi wisata-wisata itu menjadi lebih menjual supaya semakin banyak wisatawan yang berkunjung ke Malang Raya.
“Investor pasti mau masuk manakala struktur perekonomian di wilayah itu juga stabil dan pertumbuhannya harus tinggi,” dalih Agus Dono Wibawanto.
Di luar itu, lanjut Agus wilayah Malang Raya juga dikenal sebagai Kota Pendidikan karena memiliki banyak perguruan tinggi baik negeri maupun swasta sehingga pendidikan juga harus sudah mulai diarahkan untuk memenuhi kebutuhan Sumber Daya Manusia dalam menunjang program Bromo-Tengger-Semeru.
Terpisah, Wagub Jatim Emil Elistianto Dardak mengatakan bahwa KEK Singasari juga disiapkan untuk digital ekonomi cluster. Bahkan pihaknya telah membangun kerjasama dengan Amazon Web Services (AWS).
“Secara verbal dan prinsip, vice presiden AWS di Washington DC yang membidangi sektor public AWS setuju untuk lebih lanjut mengeksplore Singasari ini menjadi cloud inovation center AWS seperti yang ada di Paris dan Australia,” jelas Emil Dardak.
Diharapkan, disitu namti semua developer-developer cloud sehingga orang tak perlu lagi harus beli lison tapi bisa langsung menggunakan yang sudah disediakan KEK Singasari sekali dua kali pakai langsung dibayar.
“Nantinya public sektor maupun instansi pemerintahan dan pendidikan sebagai tempat triallnya mereka. Kita punya 38 kabupaten/kota itu bisa menjadi laboratorium yang luar biasa utuk uji coba apakah solusi mereka ini benar ngak. Kalau sudah diuji disini akan lebih menyakinkan untuk mereka,” kata mantan Bupati Trenggalek ini.
Disini nantinya, kata Emil semua talenta-talenta muda di bidang teknologi informasi akan diserap di KEK Malang. Seperti SMK 11 Malang, sekarang sudah dikasih sertifikat AWS.
“Dengan serfikat AWS itu talenta-talenta IT itu akan terserap. Sebab jualan IT itu tak bisa kepada orang yang tak mengerti IT sehingga harus didampingi orang yang paham IT, itulah harapan kita,” pungkas Emil Elistianto Dardak.[tis/bdp]