Alat berat sangat dibutuhkan saat ini terkait bencana banjir dan longsor yang terjadi kawasan Pacitan, Minggu (16/11/20) kemarin. Sebab beberapa desa yang terkena banjir kemarin saat ini membutuhkan alat berat untuk membersihkan material lumpur.
“Iya saat ini kita butuh alat berat. Saya berharap pemerintah Provinsi segera mengirim alat alat berat. Alat alat berat kita yang ada di Kabupaten sangat terbatas. Sedangakan banyak kawasan yang harus segera dilakuakan pembersiahan akibat banjir yang juga longsibg tersebut,” ujar anggota DPRD Jatim asal Pacitan Eko Prasetyo Wahyudiarto dalam keterangan melelui telpon genggamnya.
Menurut politisi Pertai Demokrat, dari pantauan dilapangan termasuk yang dilakukan oleh timnya, dari 6 desa yang terkena musibah bajir dan longsor dikecamatan Kebunagung dab kecanatan kota Akibat meluapnya sungai Kebunagung tersebut, 3 desa membutuhkan alat berat untuk memmbuka jalan.
“Ada tiga desa yang membutuhkan alat erat untuk membuka aksen jalan. Desa Gembuk, Jalan raya menuju Gembuk Ketro tertutup, longsor tidak bisa dilalui kendaraan. Desa Karangnongko, Terdapat tanah longsor yang menutup akses jalan Karangnongko Purwoasri dan Desa Sidomulyo
Terdapat tanah longsor yang menutup akses jalan di Dusun Jambu Desa Sidomulyo,” jelasnya.
Kata Eko dari pemetaan lapangan serta masukan dari masyarakat dan BPBD Kabupaten Pacitan, selain curah hujan yang cukup tinggi, penyebab banjir dan longsor juga karena kondisi tanggul sungai yang ada disekitar wilayah Kecamatan Kebunagung tersebut juga butuh perbaikan.
“Pembenahan tanggul menjadi urgen kedepannya untuk dilakukan. Bila tidak maka kondisi ini akan terjadi setiap tahun. Untuk itu saya minta pemprov untuk ikut membantu melakukan perbaikan tanggul,” ungkap eko yang juga menjelaskan dalam musibah banjir ini timya turun menjadi relawan untuk membagi bagikan bahan makanan kebutuhan masyarakat disekitar lokasi bencana banjir.
Seperti diketahui Hujan lebat dengan durasi cukup panjang di sebagian wilayah Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, Minggu sore, (15/11/20) kemarin, mengakibatkan setidaknya dua kecamatan tergenang banjir Kecamatan Kebunagung dan Kecamatan Kota. Selain banjir, sejumlah tanah longsor dan jembatan putus di beberapa titik juga terjadi.
Puluhan rumah warga, fasilitas umum dan areal persawahan yang tergenang banjir akibat meluapnya Sungai Kebonagung itu, berada di wilayah Kecamatan Kebonagung dan Kecamatan Kota.
Sumber BPBD setempat menyebutkan, meluapnya air Sungai Kebonagung tersebut diakibatkan derasnya air dari wilayah hulu sungai, yang berada di Sungai Grindulu.
Akibatnya, luapan air Sungai Kebonagung di wilayah Kecamatan Kebonagung tersebut meluber melampaui tanggul, hingga menggenangi rumah, fasilitas umum dan areal sawah di desa Sukoharjo, Desa kayen dan desa Purwoasri. Meski tidak ada korban jiwa maupun terluka, kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah
Guna kepentingan monitoring situasi, pihak BPBD setempat saat ini tengah berkoordinasi dengan aparat terkait lainnya. Aparat menghimbau agar warga masyarakat yang berdampak bencana, tetap tenang dan tetap waspada terhadap gejala di sekelilingnya.