Reses Samwil, Beri Bantuan Mesin Goreng Vacuum Warga Madumulyo

NDRAPURA.ID – Pandemi Covid-19 yang melanda berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia khususnya di Jawa Timur berlangsung hampir 2 tahun mengakibatkan sendi-sendi kehidupan khususnya perekonomian masyarakat terkontraksi alias terpuruk.

Oleh karena itu pemerintah tengah gencar melakukan percepatan pemulihan ekonomi nasional (PEN) seiring laju sebaran Covid-19 mulai terkendali dan vaksinasi terus digalakkan untuk mewujudkan kekebalan komunitas (Herd Immunity) dimana 70 persen dari populasi penduduk Indonesia sudah tervaksin.

Sayangnya, langkah pemulihan ekonomi itu kurang bisa dibarengi oleh sejumlah pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota akibat terbatasnya anggaran yang tersedot untuk penanganan kesehatan akibat pandemi Covid-19.

Termasuk di Pemprov Jatim, program hibah maupun bansos yang sangat dibutuhkan masyarakat untuk pemberdayaan dan kebangkitan ekonomi juga ikut kena refocusing. Sehingga banyak kelompok masyarakat yang menanyakan kapan bantuan tersebut turun kepada anggota DPRD Jatim saat melakukan reses di daerah pemilihan (Dapil).

“Memang banyak masyarakat yang berharap ada dana bantuan pemerintah untuk pemberdayaan ekonomi agar mereka segera bisa bangkit pulihkan perekonomian,” kata Samwil anggota DPRD Jatim saat reses III tahun 2021 di Desa Madumulyo Kecamatan Dukun Kabupaten Gresik, Minggu (31/10/2021).

Kendati tak ada anggaran dari P-APBD Jatim 2021 untuk hibah dan bansos untuk membantu pemberdayaan ekonomi masyarakat. Tapi politikus Partai Demokrat itu tak mau berpangku tangan, walaupun harus merogoh kocek dari kantong pribadi untuk membantu masyarakat.

“Pemuda Desa Madumulyo Kecamatan Dukun minta dibantu sarana untuk pemberdayaan ekonomi melalui UKM pengolahan hasil pertanian di desanya. Makanya saya bantu mesin goreng vacum karya UB Malang,” jelas politikus asli Pulau Bawean ini.

Menurut Samwil mesin goreng vakum tipe horisontal sistem jet air (Air Suck Deep Fry) itu karya Dr. Ir. Anang Lastriyanto, MS salah satu dosen Universitas Brawijaya dengan menggunakan sistem Bernouli dan harganya cukup terjangkau pelaku UMKM.

“Kelebihan hasil olahan vacuum frying adalah tahan lama, kaya sehat, tidak berubah warna, rasa dan aromanya. Mesin ini bisa untuk mengolah buah seperti nangka, nanas, salak, apel, durian, kesemek dll. Kemudian sayur seperti wortel, jamur, kacang panjang, cabai merah, bawang dll, serta hasil laut seperti cumi-cui, teri, udang, ikan tuna dll menjadi semacam keripik (chips),” terangnya.

Ia berharap bantuan mesin goreng vacum ini bisa menjadi percontohan pemberdayaan pemuda di desa-desa yang mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani.

“Dengan bantuan mesin ini, para pemuda juga akan tertantang untuk membuat inovasi olahan berbahan baku dari hasil produksi pertanian warga setempat sehingga memiliki nilai tambah bagi petani,” pungkas Samwil.


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *