Reses Khulaim Junaidi, Sarankan Pemkab Sidoarjo Kelola CSR Perusahaan Sesuai Kebutuhan Masyarakat

INDRAPURA.ID – Anggota DPRD Jatim Dapil Sidoarjo H Khulaim Junaidi menilai Pemkab Sidoarjo harus lebih kreatif dalam menyalurkan dana CSR agar bisa bermanfaat untuk perekonomian di Sidoarjo.

Sebagai kota penyangga Politisi PAN Jatim ini berharap Sidoarjo bisa menjadi seperti Depok dan Jakarta, tidak stagnan seperti sekarang ini.

“Sidoarjo ini kota penyangga kota metropolis, artinya sangat berpotensi untuk berkembang sebagaimana di Jakarta itu Depok, maka benar-benar Bupatinya dan Pemerintah Kabupaten nya harus punya jiwa entrepreneur, bisa menghadirkan investor-investor, bisa mengembangkan mall atau usaha yg sifatnya besar, tapi juga bisa menumbuhkan UMKM, ” Kata Khulaim saat menggelar Reses di Perumahan MBS Kalipecaben Candi Sidoarjo, Sabtu malam (15/10/2022).

Kata Khulaim jika investornya banyak yang masuk, akan sangat berdampak pada UMKM yang juga akan berkembang. Maka agar investor datang ke Sidoarjo maka fasilitas dan infrastrukturnya harus juga dibenahi,
“Pemerintah Kabupaten juga harus care dengan investor. Apa yang dimau baik terkait masalah fasilitas maupun infrastruktur. Diantaranya kemacetan harus dicari solusinya,” tambahhya.

Anggota Komisi C DPRD Jatim ini juga menyoroti penataan PKL di Sidoarjo yang masih semrawut dan belum jelas cluster-clusternya.

“Nah kalau PKL-PKL Itu dikelola yang bagus, PKL dan UMKM ini justru malah menghadirkan investor. Tapi kalau semrawut semacam itu gimana investor akan menanamkan sahamnya di Sidoarjo. Mereka kan melihat pasar, kalau suram karena kemacetan di mana-mana, maka pengunjung dan wisatawan luar daerah bagaimana mau bermalam di Sidoarjo, menikmati kuliner di Sidoarjo. Ini tantangan ya buat Pak Bupati, ” jelasnya.

Agar PKL tidak semrawut dan teratur maka perlu juga memanfaatkan CSR untuk PKL ini.

“Saya ingin seperti Surabaya banyak CSR-CSR yang digunakan sesuai dengan kebutuhan pembangunan Kabupaten atau kota. Tidak hanya kemauan perusahaan,” ungkapnya.

Selama ini di Sidoarjo yg terlihat sendiri sendiri dan maunya perushaan, padahal kalau dikumpulkan dikelola sesuai kebutuhan akan jadi lebih baik.

“Saya melihat Surabaya bisa, kenapa Sidoarjo tidak bisa begitu. Tidak ada yang mengelola CSR itu. Saya tidak tahu siapa yang mengelola, digunakan untuk apa, yang saya tahu selama sekian tahun hanya buat patung Jayandaru . Nah itu kan manfaatnya tidak signifikan. Hanya keinginan perusahaan tapi tidak sesuai dengan keinginan Kabupaten,” kata Khulaim.

Dengan memanfaatkan CSR yang terkumpul, maka bisa membantu banyak hal yang dibutuhkan masyarakat.

“Kalau hanya mengandalkan APBD, kita tahu terlalu terbatas dan langsung ke desa-desa. Jadi sebaiknya kita garap dari APBN dan dari CSR CSR tersebut. Pertama PKL PKL itu kita sediakan lahan yang memadai. PKL PKL Itu kalau kita sediakan, ya kalau lahannya sudah ada alhamdulillah, walaupun kita bantu membangun secara tidak permanen nanti dampaknya akan luar biasa,” harapnya.

Jika tertata dengan benar multi effect nya akan banyak orang yang kepingin belanja di Sidoarjo.

“Kalau PKL sifatnya hanya penduduk sekitar. Sebab selama ini kalau kita jadi kepingin kuliner yang lebih bagus dan baik adanya di Surabaya. Kita kepingin belanja yang lebih bagus Dan branded di Surabaya,. Harus mulai dimaping nih, PKL menengah ke bawah, menengah ke atas juga harus ada. Itu harus diperhitungkan, misalnya area parkir di alun-alun, dimaksimalkan, di dalamnya jadi ada cluster-cluster makanan sendiri, sembako sendiri, jadi tidak semrawut,” pungkasnya.


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *