Reses Aisyah Lilia Agustina, Fasilitasi Anak Muda Kembangkan Potensi Hasil Tani Desa Gempol

INDRAPURA.ID – Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur Dapil 11 (Kab Nganjuk, Kab Madiun, Kota Madiun) Aisyah Lilia Agustina menggelar Reses III Tahun 2022. Ia bertemu ratusan masyarakat Desa Gempol, Kec Rejoso, Kab Nganjuk, Jumat (14/11/2022).

Tak hanya sekedar reses untuk menerima keluhan dari masyarakat, politisi wanita asal PKB ini juga membagikan sejumlah bantuan yang dibutuhkan oleh kelompok-kelompok masyarakat Desa Gempol.

“Saya bertemu dengan Kelompok Tani Gemah Ripah, Organisasi Pencak Silat Pagar Nusa dan TK Dharma Wanita. Mereka kami berikan alat bantuan untuk Sarpras (saran dan prasarana, red). Pencak silat menerima alat bantuan Sarpras untuk keperluan pencak silat, TK Dharma Wanita menerima Sapras alat drumband untuk adik-adik TK dan untuk kelompok tani kami berikan traktor dan motor viar roda tiga untuk keperluan bertani,” ujar Mbak Icha, sapaan akrab Aisyah Lilia Agustina

Lebih lanjut, Mbak Icha juga menerima keluhan dari masyarakat tentang nasib para petani. Lagi-lagi soal sulitnya petani mendapatkan pupuk subsidi. Padahal pupuk tersebut sangat dibutuhkan para petani untuk merawat hasil tanaman mereka.

“Keluhan mereka masih sama tentang pupuk sibsidi. Harga pupuk yang mahal dan ketersediaan yang sangat langka. Saya sampaikan mereka, saat ini dunia sedang tidak baik-baik saja. Bahan baku pupuk masih impor dari Rusia. Apalagi mereka sedang perang, distribusi NPK ke negara kita susah, tanpa itupun distribusi pupuk juga susah sehingga Nilai Tukar Petani (NTP) menjadi rendah,” paparnya.

Mendengar hal itu, ia merasa prihatin. Padahal kerja petani ini tidaklah mudah dan murah. Harus mempersiapkan saran prasarana, bibit dan tenaga kerja.

“Modal petani ini kan juga mahal, namun kasihan mereka menjual hasil panen harganya selalu murah. Nah ini kan tidak cocok. Tapi ini kan kebijakan pemerintah pusat, maka kami anggota dewan provinsi ya hanya bisa menampung saja. Kami tawarkan solusi bagaiama kalo petani membuat pupuk organik, saya siap membantu dan memberikan fasilitas pelatihan. Tapi para petaninya ini kok rasanya masih sulit beralih ke organik,” imbuh Mbak Icha.

Hal lainnya, pihaknya juga berinisiatif untuk membangkitkan UMKM di desa tersebut. Para ibu-ibu dan anak muda digandeng untuk belajar agar bisa mengolah hasil panen petani unggulan di Desa Gempol. Mbak Icha mengatakan pertanian di Gempol sangat bagus untuk pertanian bawang merah. Ini menjadi potensi untuk bisa mengembangkan bisnis menjadikan bawang merah punya kualitas dengan nilai jual tinggi.

“Jadi disini kan melimpah bawang merah. Ketika panen jangan semua dijual secara langsung. Kan bisa diolah dulu, misalnya jadi bawang goreng dengan diberikan bermacam-macam rasa. Misanya rasa keju, barbeque dan lainnya. Baru setelah diolah bisa dikemas dengan packaging yang bagus dan baru dijual. Ini potensi besar. Kami akan menggandeng anak-anak muda menyiapkan untuk pelatihannya, cara mengolah dan bentuk packagingnya agar bagus dan layak jual,” ungkapnya.

Dari sini, Mbak Icha berharap UMKM di Desa Gempol hidup dan bisa saling membantu dengan semua elemen masyarakat, termasuk para petani.

Ditambahkan Founder Rumah Kerja Millenial Abdullah Muhdi yang juga hadir dalam reses tersebut, pihak siap ikut membantu dengan memberikan pelatihan kepada anak-anak muda di Desa Gempol untuk membangkitkan UMKM dan membantu petani agar tak merugi terus.

“Kami siap untuk bantu anak-anak muda, khususnya dengan melakukan rebranding produk. Ini akan jadi daya ungkit kesiapan ekonomi masa depan. Kedua adalah dengan digitalisasi. Produk-produk UMKM harus disebarkan dan dijual secara digital. Dengan promosi yang gencar dan masif lewat media sosial dan sebagainya,” kata Muhdi.

Tak hanya itu, para anak-anak muda Desa Gempol juga akan diajari melihat peluang bagaimana mengolah bahan mentah menjadi produk matang dengan kemasan (packaging) yang lebih bersaing di pasaran. “Intinya semua harus dimiliki dan dilakukan oleh anak-anak muda,” tandasnya.


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *