INDRAPURA.ID – Memasuki masa reses persidangan I bagi anggota baru DPRD Jawa Timur, banyak temuan yang ada di masyarakat yang layak ditindaklanjuti oleh para legislator tersebut. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh ketua fraksi Golkar DPRD Jawa Timur Pranaya Yudha Mahardhika yang melakukan reses di Bondowoso.
Pria yang juga ketua AMPG (Angkatan Muda Partai Golkar) Jawa Timur mengatakan dalam reses awal persidangan I ini pihaknya melakukan serap aspirasi di masyarakat untuk mengetahui permasalahan yang layak untuk difasilitasi dirinya untuk disambungkan dengan Pemprov.
“Banyak permasalahan yang dikeluhkan oleh masyarakat yang perlu ditindaklanjuti. Misalnya soal infrastruktur yang layak diperbaiki hingga masalah ketersediaan pupuk yang masih menjadi problem di masyarakat petani hingga sekarang ini, ” katanya Rabu (21/11/2024).
Yang menarik, lanjut pria yang akrab dengan wartawan ini untuk sektor nasional, banyak warga utamanya kalangan anak muda, mereka menyampaikan aspirasi kalau tokon nasional yang juga presiden RI ke-2 Soeharto layak menjadi pahlawan nasional.
“Tentunya ini segera ditindaklanjuti untuk disampaikan ke pusat melalui dinas terkait agar memberikan rekomendasi usulan tersebut, “sambungnya.
Menurutnya, temuan itu sejalan dengan keinginan partainya yang selama ini memperjuangkan agar Soeharto menjadi pahlawan nasional.
“Sekarang ini segala diupayakan partai Golkar agar pemerintah melalui presiden RI terpilih pak Prabowo agar menetapkan secara resmi Soeharto sebagai pahlawan nasional,” jelasnya.
Sekedar diketahui, beberapa kalangan mulai pribadi hingga partai Golkar berharap pemerintah menetapkan presiden ri ke 2 Soeharto menjadi pahlawan nasional. Alasannya, Soeharto merupakan salah satu putra terbaik bangsa yang juga harus dihormati jasa-jasanya selama hidup. Soeharto layak mendapatkan gelar pahlawan karena beberapa hal. Di antaranya, pengabdiannya selama lebih dari tiga dekade untuk bangsa Indonesia.
Soeharto dibantu tim pakar ekonomi seperti Soemitro Djojohadikoesoemo Kusumo, ayah dari Prabowo Subianto, berhasil mengembalikan keadaan pada tahun 1969 atau setahun setelah menjabat presidenPertumbuhan ekonomi melonjak tajam menjadi 12 persen dan inflasi berhasil ditekan pada kisaran 9,9 persen.