Indrapura.id-Tingginya limbah B3(Bahan Beracun Berbahaya) di Jatim mengundang keprihatinan Komisi D DPRD Jatim. Pasalnya hampir sebagian besar penghasil limbah B3 di Jatim adalah rumah sakit di Jatim. Ketua Komisi D DPRD Jatim Kuswanto mengatakan dari data yang ada jumlah rumah sakit di Jatim ada 383 rumah sakit, 966 puskesmas dan 152 poliklinik yang semuanya adalah penghasil limbah B3 di Jatim.
“Limbah-limbah tersebut dibuang di incinerator dan menghasilkan abu yang nantinya di buang di pabrik pengolahan limbah di cileungsi Bogor,” ungkap politisi asal Partai Demokrat ini saat ditemui di sela-sela kunjungan ke salah satu rumah sakit milik Pemprov Jatim di Malang, senin (21/10/2019).
Yang menjadi masalah, kata Kuswanto, adalah proses pembuangan limbah B3 tersebut ke Cileungsi Bogor.
“Pembuangan sampah hanya bisa dilakukan sebulan dua kali sehingga ongkos pembuangan limbah hingga pengirimannya ke Cileungsi mahal,” jelasnya.
Oleh karena itu, kata Kuswanto, pihaknya mendesak agar proses pembuatan pabrik limbah B3 yang akan dibangun Pemprov Jatim di Mojokerto segera terealisasi.
“Rencananya Desember akan dilakukan pemerataan di lokasi perhutani yang akan di bangun pabrik B3. Kami target tahun 2020 pabrik pengolahan limbah B3 harus sudah bisa digunakan,”tutupnya. (Yudhie)