INDRAPURA.ID – Anggota DPRD Jawa Timur, Daerah Pemilihan (Dapil) XII (Kabupaten dan Kabupaten Bojonegoro- Tuban) Freddy Poernomo menilai bahwa kesadaran masyarakat terhadap nilai-nilai luhur Pancasila sudah sangat tinggi. Hal ini dibuktikan dengan warga yang hidup saling berdampingan dan saling menjaga toleransi meski memiliki perbedaan keyakinan.
Hal itu diungkapkan Freddy Poernomo usai menggelar Reses II Tahun 2023 di Desa Leran, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro, Sabtu (15/7/2023).
“Kesadaran masyarakat Kalitidu terhadap nilai luhur Pancasila sudah sangat bagus. Hidup keberagaman, toleransi sudah terjadi. Rumah ibadah (berdiri) berdampingan, ini yang namanya keberagaman,” kata Freddy Purnomo.
Menurutnya, yang terpenting dalam perbedaan keyakinan itu bisa menjadi dasar untuk saling menghormati. Sebab, keyakinan ini merupakan bagian dari kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Ini sudah jelas namanya Kampung Pancasila, warganya (Kalitidu, red) Pancasilais, suatu kebanggaan kami bisa hadir di sini. Dan ini sesuai dengan amanah Perda No 8 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Toleransi Kehidupan Bermasyarakat,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Fredy Purnomo juga mengingatkan masyarakat terkait tahun politik. Ia berpesan kepada masyarakat agar tidak menyikapi tahun politik dengan kaku. Baginya, boleh berbeda pandangan dan pilihan politik, namun tetap harus menjaga persatuan dan kesatuan.
“Perbedaan itu memang lazim terjadi. Undang-Undang Dasar (UUD) 45 Pasal 28 sudah jelas, berserikat, berkumpul berpendapat itu boleh. Tetapi pendapat, perbedaan itu tetap pada platform kenegaraan, platform NKRI, platform Negara dan Bangsa, platform Pancasila,” katanya.
Ia menyatakan, sebagai kader Partai Golkar, tentu dirinya akan berusaha memenangkan partai yang identik dengan warna kuning tersebut. Akan tetapi, bicara dalam konteks demokrasi, perbedaan dalam pilihan itu harus bisa saling menghormati.
“Yang penting nanti pada saatnya jadwal kampanye, kita harus menjaga. Kan sudah diatur oleh KPU dan Bawaslu maupun aparat keamanan. Kita menyangkut visi misi, tentunya dalam rangka membangun nilai-nilai kebangsaan, baik dalam konteks ideologi Pancasila dan UUD 1945,” jelas dia.
Oleh sebabnya, saat reses di Kecamatan Kalitidu, Bojonegoro, politisi Partai Golkar tersebut juga berharap kepada warga agar tidak mudah terpancing dengan berita-berita hoaks. Sebab, dengan kemajuan teknologi sekarang, penyebaran informasi itu tidak mudah untuk dikontrol.
“Makanya tokoh-tokoh masyarakat harus bisa mengayomi. Saya sebagai anggota DPRD, sebagai pendidik dan orang tua nilai-nilai itu harus saya jaga. Nilai-nilai kebersamaan dalam demokrasi, dan itu sudah jelas diatur dalam UUD 45,” sebutnya.
Karenanya, Freddy berpandangan bahwa masyarakat ini harus diberikan kedewasaan politik yang sehat. Termasuk ketika nanti pada waktu Pemilihan Presiden maupun Pemilihan Umum (Pemilu).
“Saling menghormati itu penting. Komunikasi politik bukan berarti kita saling mempengaruhi, tetapi paling tidak bisa saling mengisi,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa membangun sebuah negara itu tidaklah mudah. Dan berdirinya Negara Indonesia ini telah melalui proses panjang. Karenanya, menjelang tahun politik ini jangan sampai masyarakat terpecah belah.
“Masak hanya sehari saja kita akan pemilihan presiden dan pemilu, kita harus gontok-gontokan. Akhirnya jadi ego, emosional, kita berantem, kan malu kita sebagai negara beradab, negara besar. Nah, itu yang harus kita jaga,” tutupnya.