Pesan Ketua DPRD Jatim Jelang Tahun Politik

INDRAPURA.ID – Ketua DPRD Jatim Kusnadi mengingatkan di tahun politik untuk tetap dingin pada momentum HUT ke-78 Provinsi Jawa Timur di Paripurna DPRD Jatim, Kamis (12/10). Menurut dia, seluruh stakeholder harus saling bekerja sama.

“Perbedaan pilihan itu kan suatu keniscayaan, tapi jangan kemudian perbedaan pilihan membuat kita terpecah. perbedaan ini bisa menyebabkan pertengkaran dan segala macam. Agar terhindar ini semua, stakeholder harus terlibat,” ujarnya.

Politisi PDI Perjuangan ini pun kembali mengingatkan kepada seluruh masyarakat di Jatim untuk tetap menjaga persatuan. Pasalnya, menurut Kusnadi, di tahun politik ini tantangan begitu berat.

“Karena ini merupakan suatu kompetisi, tidak ada yang mau kalah, semua ingin menang. Cuma, menanglah dengan fair. Tidak kemudian menang dengan segala cara,” katanya.

Dalam konteks ini, lanjut Kusnadi, peran dari aparat keamanan sangatlah penting. “Yang harus dilakukan bagaimana mencegah. Artinya aparat keamanan harus lebih mau berkomunikasi dengan tokoh-tokoh masyarakat. Dan mengajaknya untuk memberitahu kepada para pengikutnya, para simpatisannya untuk tidak bersifat destruktif,” pesannya.

Kusnadi pun berharap, jangan sampai tokoh masyarakat yang punya massa banyak terus melahirkan statmen yang bisa menyebabkan orang menjadi emosi dan gaduh. “Lahirkanlah statmen yang sejuk, yang memberikan tuntunan kepada masyarakat,” tegasnya.

Pada kesempatan sama, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan dalam proses pembangunan, Provinsi Jatim terus berpegang pada prinsip no one left behind atau tidak ada satupun yang akan ditinggalkan. Melalui berbagai upaya tersebut, banyak keberhasilan yang telah diraih Provinsi Jatim.

Antara lain, Pemprov Jatim berhasil signifikan menurunkan kemiskinan ekstrem. Pada tahun 2020 kemiskinan ekstrem di Jatim 4,40%. Angka ini kemudian menurun di tahun 2021 menjadi 2,23%. Dan pada tahun 2022 turun lagi menjadi 1.56 persen.

“Jatim juga berhasil mengurangi ketimpangan sosial yang tercermin dari penurunan signifikan GINI ratio kita. Hal ini menunjukkan hasil prestasi yang kita capai dilalui dengan jerih payah dan pengorbanan dari seluruh elemen rakyat Jawa Timur,” urainya.

Jawa Timur juga kata Khofifah juga membuktikan sebagai provinsi dengan gudangnya desa mandiri. Terbaru, berdasarkan pemutakhiran Indeks Desa Membangun (IDM) 2023, Jatim dinobatkan sebagai provinsi dengan dengan desa mandiri terbanyak se-Indonesia, dengan keberhasilan membangun desa mandiri di berbagai pelosok wilayah Jawa Timur dengan 2.800 desa dengan status mandiri, 3.674 desa maju, dan 1.247 desa dengan status berkembang.

“Dengan demikian, Jatim menjadi penyumbang desa mandiri terbanyak dibanding provinsi lain. Dari total 11.456 desa mandiri di Indonesia, 24,44 persen desa mandiri ada di Jatim. Terimakasih kepada para kepala desa, camat, bupati serta pendamping desa di Jawa Timur,” jelasnya.

Kemudian, Jatim juga merupakan Provinsi Lumbung Pangan Nasional. Hal ini ditunjukkan pada sektor pertanian, dimana pada tahun 2020, 2021 dan 2022 Jawa Timur merupakan Provinsi dengan produksi padi nomor satu nasional. Di samping itu, Jawa Timur merupakan Provinsi dengan kontribusi nomor satu nasional untuk komoditas Jagung, Cabe rawit, Bawang Merah, Mangga, Pisang, dan Mawar.

“Demikian pula untuk komoditas pangan lainnya seperti sapi potong, sapi perah, ayam petelur, daging, telur, susu, gula kristal tebu, tembakau dan garam yang juga merupakan nomor satu nasional. Jawa Timur juga merupakan eksportir tertinggi nasional untuk komoditas perikanan meliputi tuna, cakalang, tongkol dan udang. Terima kasih para petani, nelayan serta gapoktan se Jawa Timur,” katanya.


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *