Komisi C Dorong Peningkatan Kinerja Bank Jatim Ngawi dan Nganjuk

INDRAPURA.ID – Komisi C DPRD Jatim mendorong Bank Jatim melakukan terobosan cerdas demi mengembalikan performa pasca masa kontraksi. Hal itu disampaikan Komisi yang membidangi keuangan saat kunjungan di Bank Jatim Cabang Nganjuk – Cabang Ngawi.

Ketua Komisi C DPRD Jatim, Abdul Halim mengatakan, harus ada terobosan pasca masa kontraksi pendemi selama dua tahun salah satunya adalah Bank Jatim menjadikan BUMDes menjadi laku pandai. Dimana, hal ini menjadi kepanjangan dari Bank Jatim dalam rangka untuk melakukan proses-proses perbankan.

“Meskipun secara regulasi OJK bahwa laku pandai ini adalah berlaku bagi satu badan hukum yang kemudian hanya satu bank saja. Artinya kalau ada bank lain melakukan kerjasama itu maka tidak bisa dimasuki,” katanya, Rabu (18/5) kemarin.

“Memang ini sebetulnya program pemerintah pusat, tetapi kendalanya BUMDes yang belum berbadan hukum. Maka yang tidak berbadan hukum itu Bank Jatim bisa melakukan pendampingan,” tambahnya.

Abdul Halim melalui komisinya mencoba mendorong Bank Jatim tidak hanya menunggu BUMDes menjadi badan hukum, tetapi melakukan pendampingan. “Agar segera mendapatkan badan hukum dan menjadikan laku pandai di Bank Jatim,” terangnya.

Politisi Partai Gerindra ini pun mengakui akan ada dampak yang luar biasa. Dimana, akan mengungkit pertumbuhan ekonomi di desa-desa. “Bisa menjadi penyalur kredit, bisa melakukan penagihan dan masyarakat bisa menyimpan uangnya di BUMDes. Ini kan luar biasa,” ulasnya.

Ditanya soal non-performing loan (NPL) atau kredit bermasalah di Bank Jatim yang berbeda setiap daerah, pihaknya mengakui. Meski demikian, Abdul Halim melihat ada keseriusan yang dilakukan Bank Jatim untuk menurunkan angka NPL.

“Kami melihat mereka (Bank Jatim, red) sudah memiliki keseriusan untuk menurunkan angka NPL. Kita tahu ambang batas NPL ini 5 persen dan hari ini kita baru melewati masa kontraksi sehingga kita ini betul-betul mendorong NPL ini rendah,” terangnya.

Pada kesempatan sama, Wakil Ketua Komisi C, Ristu Nugroho mengungkapkan ada suatu permasalahan sampai saat ini belum terurai. Salah satunya SDM yang kurang maksimal, NPL masih tinggi seperti di Bank Jatim Cabang Nganjuk.

“Sebisa mungkin NPL itu serendah mungkin di semua cabang. Jadi harapan kami semuanya sama,” ujarnya.

Meski demikian, Ristu mengapresiasi atas kerjasama dengan Bumdes. “Saya kira ini sangat baik, karena peluangnya luar biasa. Karena masyarakat lebih dekat dengan masyarakat dan sekaligus sosialisasi keberadaan Bank Jatim,” jelas politisi PDIP ini.

Sementara, Anggota Komisi C, Kuswanto turut mengapresiasi kinerja Bank Jatim Cabang Nganjuk maupun Ngawi. Namun demikian ada beberapa catatan untuk fokus kredit yang dikucurkan.

“Setelah kita melihat perkembangan beberapa kota/kabupaten, tampaknya Bank Jatim ini ada suatu keseriusan untuk melakukan pembenahan,” kata politisi Fraksi Partai Demokrat DPRD Jatim.

Ditegaskan, hal ini terbukti permodalan Bank Jatim sudah sampai pada angka yang luar biasa fantastis. “Karena dana dari pihak ketiga sudah sampai pada angka 200 triliun. Ini sebuah prestasi luar bisa untuk bank lokal, sebuah bank pembangunan daerah,” imbuhnya.

Kuswanto mengaku masyarakat bisa melihat, bersamaan dengan kepercayaan yang semakin meningkat diikuti dengan perkuatan pengelolaan secara teknis dan teknologi, maka kedepan Bank Jatim bisa menjadi BPD yang diperhitungkan.

Selain itu, Kuswanto juga memberi catatan bahwa uang yang digali adalah dari Jawa Timur. Jadi peruntukannya juga harus diupayakan tersebar di Jawa Timur.

“Jangan kemudian uang digali di Jawa Timur tapi diperuntukkan daerah lain. Harus tetap concern di Jawa Timur. Biarlah menjadi bank lokal yang besar,” tegas Kuswanto.

Kata dia, tidak masalah Bank Jatim melakukan ekspansi ke luar provinsi, misalnya Jawa Tengah, seperti yang dilakukan Bank Jatim Cabang Ngawi.

“Tidak apa-apa, asal mencari dana pihak ketiga. Tapi untuk pengelolaan kreditnya, diutamakan di Provinsi Jatim. Harapan kita lebih memperkuat perekonomian daerah kita,” pungkasnya.


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *