INDRAPURA.ID – DPRD Jawa Timur menyoroti pengerjaan infrastruktur jalan di Jawa Timur yang dilakukan oleh Dinas Bina Marga Jawa Timur. Dalam pantauan pihak legislatif tersebut, ditemukan pembangunan jalan di wilayah Jember diberikan bahan baku yang kurang layak.
Menurut anggota komisi D DPRD Jawa Timur Satib mengatakan UPT pembangunan jalan yang memiliki anggaran tertinggi ada di Jember.
“Ada kerusakan jalan propinsi sangat parah di wilayah perbatasan antara Kasiyan Jember dan Lumajang dimana dalam pengerjaannya ada dua anggaran antara lain pagu Rp11 miliar DAK dan pagu Rp50 miliat reguler,” jelas politisi Gerindra ini saat dikonfirmasi di Surabaya, Senin (1/8/2022).
Dari paket pengerjaan tersebut, kata Satib, semuanya masih berada 80 persen.
“Dengan persyaratan 80 persen tersebut, rekanan yang ikut lelang tersebut berlomba-lomba untuk menurunkan harga. Dampaknya di lapangan pemberian bahan baku kurang layak. Perlu ada pengawasan maksimal agar tidak diberi kualitas bahan baku yang kurang layak meski harga penawarannya murah,” jelasnya.
Di daerah perbatasan Jember dan Lumajang tersebut, sambung Satib, banyak dilalui kendaraan truk Odol (Over Dimension Over Loading), maka kondisi jalan rusak parah.
“Kami was-was dengan harga murah seberapa kekuatan jalan tersebut layak dilalui oleh truk Odol.Saya sudah mengingatkan rekanan untuk memberikan kualitas bahan yang baik dalam perbaikan jalan tersebut,” jelasnya.
Tak hanya menyiapkan bahan baku yang berkualitas, kata Satib, pihaknya berharap ada uji laborotarium setiap tahapan dalam proses pengerjaan jalan tersebut.
“Per tahapan ada uji laboratoriumnya untuk mengetahui kualitas pengerjaan jalan tersebut,” jelasnya.